"Tapi kamu ngga pernah nulis tentang dia" kata seorang teman.
Aku ngga pernah nulis tentang kamu, dan aku ngga ngerti kenapa. Jadi aku coba menulis tentang kamu.
Aku selalu berpikir, yang namanya cinta, harus bisa membangkitkan satu rasa yang ngga biasa. Jantung yang berdetak lebih kencang, atau yang seakan berhenti berdetak. Waktu aku memikirkan kamu, seharusnya aku akan tersenyum, atau menangis. Dulu.. pernah kualami itu, karena kamu. Sebenarnya, setiap kali kamu lakukan hal yang terkecil untuk aku, aku alami itu. Ada sms yang ngga pernah aku rela hapuskan. Ada percakapan msn yang ngga pernah rela aku hapuskan. Tapi itu pun sudah kuhapus.
Aku percaya, diantara dua orang yang saling cinta, ada satu yang lebih banyak memberi dan ada satu yang lebih banyak menerima. Satu yang lebih peka dan satu yang kurang. Satu yang memperhatikfan dan satu yang diperhatikan. Dan perlahan waktu akan mengajar yang kurang untuk mengimbangi yang lebih. Mungkin.. kita ngga akan pernah bisa bersama karena kita sama2 makhluk yang lebih menerima,lebih ngga peka dan lebih butuh diperhatikan.
Mungkin aku yang ngga dewasa, mungkin aku meminta terlalu banyak, mungkin waktunya ngga tepat. Tapi mungkin memang aku bukan untuk kamu dan kamu bukan untuk aku.
Lucu sekali semua orang menyemangati aku.. mereka pikir aku mulai lelah mencoba karena kamu terlalu indah, terlalu sulit dikejar. Mungkin di mata mereka mendapatkanmu adalah satu keberuntungan terbesar di hidupku. Tapi di mataku,kamu bukan yang tercantik dan bukan yang terindah, tapi aku cinta kamu dan itu saja.
Sesungguhnya aku lelah mencoba, karena semakin aku mengenalimu, semakin aku merasa, aku ngga punya bahagia yang kamu cari dan kamu ngga punya bahagia yang aku cari.
Jika satu hari kita bersama, aku pikir pasti akan sulit bagi kamu dan aku untuk bertahan.
Kemarin saat kita berjumpa, berkali kucoba menatapmu, dalam dan dalam. Aku tau ada cinta dan bila aku mau, rasa itu akan muncul lagi, dan aku sanggup mencintai sekali lagi, aku sanggup menanti empat tahun lagi. Tapi bila di ujung jalan ini ngga akan ada bahagia.. aku ngga mau.
Pernah terpikir.. mungkin kamu yang jatuh cinta, akan berbeda. Mungkin aku akan melihat kamu yang berbeda. Tapi sayang aku ngga pernah melihat kamu yang seperti itu. Pernah kuminta, ijinkan aku untuk coba mengenalimu lebih, tapi kamu ngga inginkan bahkan hal itu.
Saat aku sadar bahwa ada seorang dia, yang dalam segala ketidakmungkinan yang menghentikan setiap hasrat, membuatku lebih bahagia, dan tersenyum lebih lebar daripada kamu.. aku rasa.. mungkin benar adanya, aku bukan untukmu dan kamu bukan untukku.
Dan seperti itu.. aku coba berpaling dan akhiri, walau ada sedikit harap satu bagian darimu akan menghentikan langkahku. If only..
Aku ngga pernah nulis tentang kamu, dan aku ngga ngerti kenapa. Jadi aku coba menulis tentang kamu.
Aku selalu berpikir, yang namanya cinta, harus bisa membangkitkan satu rasa yang ngga biasa. Jantung yang berdetak lebih kencang, atau yang seakan berhenti berdetak. Waktu aku memikirkan kamu, seharusnya aku akan tersenyum, atau menangis. Dulu.. pernah kualami itu, karena kamu. Sebenarnya, setiap kali kamu lakukan hal yang terkecil untuk aku, aku alami itu. Ada sms yang ngga pernah aku rela hapuskan. Ada percakapan msn yang ngga pernah rela aku hapuskan. Tapi itu pun sudah kuhapus.
Aku percaya, diantara dua orang yang saling cinta, ada satu yang lebih banyak memberi dan ada satu yang lebih banyak menerima. Satu yang lebih peka dan satu yang kurang. Satu yang memperhatikfan dan satu yang diperhatikan. Dan perlahan waktu akan mengajar yang kurang untuk mengimbangi yang lebih. Mungkin.. kita ngga akan pernah bisa bersama karena kita sama2 makhluk yang lebih menerima,lebih ngga peka dan lebih butuh diperhatikan.
Mungkin aku yang ngga dewasa, mungkin aku meminta terlalu banyak, mungkin waktunya ngga tepat. Tapi mungkin memang aku bukan untuk kamu dan kamu bukan untuk aku.
Lucu sekali semua orang menyemangati aku.. mereka pikir aku mulai lelah mencoba karena kamu terlalu indah, terlalu sulit dikejar. Mungkin di mata mereka mendapatkanmu adalah satu keberuntungan terbesar di hidupku. Tapi di mataku,kamu bukan yang tercantik dan bukan yang terindah, tapi aku cinta kamu dan itu saja.
Sesungguhnya aku lelah mencoba, karena semakin aku mengenalimu, semakin aku merasa, aku ngga punya bahagia yang kamu cari dan kamu ngga punya bahagia yang aku cari.
Jika satu hari kita bersama, aku pikir pasti akan sulit bagi kamu dan aku untuk bertahan.
Kemarin saat kita berjumpa, berkali kucoba menatapmu, dalam dan dalam. Aku tau ada cinta dan bila aku mau, rasa itu akan muncul lagi, dan aku sanggup mencintai sekali lagi, aku sanggup menanti empat tahun lagi. Tapi bila di ujung jalan ini ngga akan ada bahagia.. aku ngga mau.
Pernah terpikir.. mungkin kamu yang jatuh cinta, akan berbeda. Mungkin aku akan melihat kamu yang berbeda. Tapi sayang aku ngga pernah melihat kamu yang seperti itu. Pernah kuminta, ijinkan aku untuk coba mengenalimu lebih, tapi kamu ngga inginkan bahkan hal itu.
Saat aku sadar bahwa ada seorang dia, yang dalam segala ketidakmungkinan yang menghentikan setiap hasrat, membuatku lebih bahagia, dan tersenyum lebih lebar daripada kamu.. aku rasa.. mungkin benar adanya, aku bukan untukmu dan kamu bukan untukku.
Dan seperti itu.. aku coba berpaling dan akhiri, walau ada sedikit harap satu bagian darimu akan menghentikan langkahku. If only..
Comments